Burung ini dipelihara dengan berbagai
alasan, mulai dari hobi burung hingga alasan menjaga rumah. Burung ini
rupanya sangat peka, kalau ada orang yang datang maka burung ini akan
berkicau nyaring dan bervariasi. Terlepas dari pesona burung ini yang
memang menawan, populasi burung ini pun kian berkurang, dari pencemaran
lingkungan, diperjualbelikan dan penebangan hutan menjadi alasan dibalik
susutnya populasi burung jalak suren ini. Penangkaran burung jalak
suren pun menjadi solusi untuk menyelamatkan populasi burung ini.
Menangkar Burung Jalak Suren
Dalam menangkar burung jalak suren, perlu diperhatikan beberapa hal :
1. Mempersiapkan Kandang
Kandang burung jalak suren sebaiknya memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yang tinggi,berdaun lebat dan mempunyai banyak cabang, misalnya pohon kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang mirip. Lantai kandang juga perlu ditanami tanaman perdu atau semak dan rumput-rumputan.
Menurut pengalaman, burung jalak suren
yang ditempatkan dalam kandang dengan ukuran 100 x 175 x 200 cm atau
yang lebih besar lagi (3 x 3 x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan
baik. Perlengkapan yang ada di dalam kandang ditata hingga menyerupai
kondisi alami.
2. Pakan Burung
Pakan yang diberikan berupa pepaya,
pisang, dan serangga (misalnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau
jangkrik.) Tempat pakan harus cukup memadai dan kebersihannya dijaga.
Tempat minum dan mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari harus dapat
masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar matahari yang masuk
sangat menentukan produktivitas perkawinan dan telur.
Selain itu, tentunya juga perlu tempat berteduh sewaktu ada hujan.
Selain itu, juga diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan seperti
ini, sepasang jalak suren yang sudah jodoh akan berkembang biak dengan
baik.
3. Berkembang Biak
Tempat bertengger burung jalak suren
diupayakan yang besar atau melebar untuk memudahkan perkawinan. Jalak
suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun untuk betina
dan 1,5-2 tahun untuk jantan merupakan umur ideal untuk penjodohan.
Biasanya betina lebih cepat dewasa kelamin dibanding jantan.
Teknik penjodohan dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Pertama, kalau jumlahnya banyak, penjodohan bisa
dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih
pasangannya. Bila ada sepasang burung yang saling berdekatan, berkicau
sahut-sahutan, dan bercumbu, itu pertanda jodoh. Burung yang sudah jodoh
kemudian dipindahkan dalam kandang tersendiri. Biasanya burung yang
sudah jodoh akan merajai di antara yang lain dan menyerang sesamanya
atau sebaliknya diganggu oleh yang lain yang sama-sama jodoh atau juga
berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan
perkembangbiakan selanjutnya. Itulah alasan dipindahkannya burung kalau
sudah jodoh.
Jika hanya ada dua ekor jalak surem,
penjodohan dapat dilakukan dengan mendekatkan betina ke jantan. Caranya,
burung betina dimasukkan dalam sangkar kecil atau sangkar gantung.
Burung jantan dibiarkan dalam kandang penangkaran. Selanjutnya, sangkar
kecil berisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran.
Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan musim kawin sepanjang
tahun, kedua burung ini akan segera jodoh.
Burung yang sudah jodoh akan melakukan perkawinan 2-4 minggu setelah
penjodohan. Selanjutnya, burung akan membuat sarang untuk bertelur pada
tanaman yang banyak cabangnya.Dalam kandang penangkaran jalak suren
dapat dirangsang membuat sarang. Caranya, di beberapa tempat yang layak
untuk bersarang -misalnya pada tanaman yang memiliki banyak cabang kuat,
terlidung, dan aman dari gangguan- diberi tatanan dasar sarang. Di
tempat-tempat yang telah ditentukan itu ditaruh bahan sarang seperti
jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan.
Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur.
0 komentar
Posting Komentar